DESKRIPSI KINERJA ASESI (DKA)
Komponen 1 |
: |
Kinerja Pendidik dalam Mengelola Proses Pembelajaran yang
Berpusat pada Peserta Didik |
No |
Butir |
Indikator |
Deskripsi Kinerja Asesi |
1 |
Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran |
- menciptakan
interaksi yang setara dan saling menghargai antara pendidik dan peserta didik. |
Pendidik menyediakan dukungan sosial emosional bagi peserta didik dalam
proses pembelajaran Berikut
ini Langkah pendidik
yang dilakukan di sekolah KAMI adalah sebagai
berikut : 1. Membangun
Komunikasi Terbuka Mendengarkan
dengan Aktif: Guru harus mendengarkan dengan penuh perhatian saat siswa berbicara, menunjukkan bahwa pendapat mereka dihargai. Umpan Balik Konstruktif: Memberikan umpan balik yang membangun dan spesifik, bukan
kritik yang merendahkan. Dokumen pendukung : https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
Pemberdayaan Siswa Memberikan Pilihan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
topik proyek atau metode penilaian dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan keterlibatan mereka. Mendorong Partisipasi Aktif: Mengajak siswa
untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas
dan mengambil peran aktif
dalam proses belajar mengajar. Dokumen pendukung : https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
2. Menghargai Keunikan dan Keberagaman Memahami Kebutuhan Individual: Mengakui bahwa setiap
siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar
yang berbeda, dan mencoba untuk
menyesuaikan pendekatan pengajaran sesuai dengan itu. Menghargai Latar Belakang Berbeda: Menciptakan lingkungan yang inklusif dengan menghargai budaya,
latar belakang, dan pengalaman yang beragam. Dokumen pendukung : https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
3. Membangun Kepercayaan Menunjukkan Empati dan Pengertian: Guru harus bersikap
empati dan berusaha
memahami perspektif dan
perasaan siswa. Konsistensi dan Keadilan: Bertindak konsisten dan adil dalam penerapan aturan dan |
- memberi
perhatian kepada peserta
didik yang memerlukan
dukungan lebih/khusus. |
|||
- memfasilitasi peserta
didik untuk mengembangkan keterampilan sosial emosional |
|
|
- memberikan
umpan balik yang membangun kepercayaan diri peserta
didik bahwa kemampuan dirinya dapat
terus berkembang ketika ia
mau berusaha |
penilaian untuk menciptakan rasa aman dan percaya. Dokumen pendukung : https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
5. Kolaborasi dan Kerjasama |
|
|
|
Kerja Kelompok: Mendorong kerja sama antar
siswa melalui kegiatan kelompok yang memungkinkan mereka belajar satu sama lain dan menghargai kontribusi masing-masing. Proyek Bersama: Melibatkan siswa dalam proyek
kolaboratif di mana guru dan siswa bekerja
sama sebagai tim. Dokumen pendukung :
https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
6. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional Mengajarkan Keterampilan Komunikasi: Melatih siswa untuk berkomunikasi dengan
efektif dan menghargai pendapat orang lain. Pengelolaan Emosi: Membantu
siswa mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi
mereka dan menyelesaikan konflik secara
konstruktif. Dokumen pendukung : https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
7. Memberikan Pengakuan dan Penghargaan Pengakuan Atas Prestasi: Memberikan penghargaan atas pencapaian dan usaha siswa,
baik secara akademis maupun
non-akademis. Menghargai Usaha dan Kemajuan: Mengapresiasi usaha dan kemajuan
siswa, bukan hanya
hasil akhir. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
8. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif dan Mendukung Pengaturan Kelas yang Fleksibel: Mengatur ruang kelas agar dapat
diakses dan nyaman bagi semua siswa, termasuk yang memerlukan dukungan khusus. Menciptakan Atmosfer Positif:
Mendorong budaya inklusivitas dan saling menghargai di kelas, serta menangani perilaku negatif atau
diskriminatif dengan tegas. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
9. Menetapkan Pendekatan Sosial dan Emosional Pengembangan Keterampilan Sosial:
Membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial melalui
kegiatan kelompok dan interaksi yang positif dengan
teman sekelas. Dukungan Emosional: Menunjukkan empati dan dukungan
emosional kepada siswa,
serta menyediakan ruang
aman bagi mereka
untuk berbicara tentang
masalah atau kekhawatiran mereka. Dokumen pendukung |
|
|
|
https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing 10. Melakukan
Komunikasi yang Efektif dengan
Orang Tua/Wali |
|
|
|
Pertemuan Rutin: Mengadakan pertemuan rutin
dengan orang tua/wali untuk
mendiskusikan perkembangan
dan kebutuhan siswa. Komunikasi Terbuka: Menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua/wali melalui berbagai saluran, seperti email, telepon, atau aplikasi komunikasi sekolah. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
|
2 |
Pendidik mengelola kelas untuk menciptakan suasana belajar yang
aman, nyaman, dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran |
- menyusun
kesepakatan kelas secara partisipatif |
Pendidik mengelola kelas untuk menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman,
dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut
pendidikan/guru di sekolah
kamua melakukan pengelolaan kelas 1. Menciptakan Aturan dan Harapan
yang Jelas Menetapkan Aturan Kelas: Buat aturan
kelas yang jelas
dan sederhana berdasarkan sesepakatan bersama. Libatkan siswa dalam proses pembuatan aturan agar mereka
merasa memiliki dan lebih cenderung untuk mematuhinya. Konsistensi dalam Penerapan: Terapkan aturan
secara konsisten untuk semua siswa agar mereka merasa aman dan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
2. Mengembangkan Hubungan yang Positif Membangun Rasa Percaya: Ciptakan hubungan yang positif
dan penuh kepercayaan dengan siswa. Siswa yang merasa dihargai dan
didukung oleh guru cenderung lebih termotivasi
dan berperilaku baik. Menunjukkan
Empati dan Pengertian: Tunjukkan empati terhadap perasaan dan pengalaman siswa, serta berusaha untuk memahami perspektif mereka. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
3. Pengelolaan Waktu dan Transisi yang Efektif Jadwal yang
Teratur: Buat jadwal harian yang terstruktur dengan waktu yang cukup untuk setiap
kegiatan. Hal ini membantu mengurangi kebingungan dan menjaga
fokus siswa. |
- tidak menggunakan tindakan
agresif, baik secara verbal
dan nonverbal dalam
mengelola perilaku peserta
didik.tidak menggunakan tindakan agresif, baik secara verbal dan nonverbal dalam mengelola
perilaku peserta didik. |
|||
- mendorong terbangunnya perilaku positif peserta didik berbasis tanggung jawab
dan konsekuensi. |
|
|
- membangun
suasana belajar yang berfokus pada aktivitas belajar |
Transisi yang Lancar: Rencanakan transisi antara kegiatan
dengan baik untuk menghindari kebosanan dan gangguan. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
4. Menciptakan Lingkungan Fisik yang Mendukung Pengaturan Ruang Kelas:
Atur ruang kelas
dengan cara yang mendukung interaksi positif dan pembelajaran yang nyaman. Pastikan semua siswa dapat
melihat papan tulis
dan memiliki akses
mudah ke materi belajar. Dokumen pendukung |
|
|
|
https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
Kebersihan dan
Keteraturan: Jaga kebersihan dan keteraturan ruang
kelas untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif
untuk belajar. 5. Mendorong Partisipasi dan Keterlibatan Aktif Metode Pembelajaran Interaktif: Gunakan metode
pembelajaran yang interaktif dan melibatkan siswa
secara aktif, seperti
diskusi kelompok, proyek kolaboratif, dan kegiatan hands-on. Menghargai Partisipasi: Berikan penghargaan dan pengakuan atas partisipasi dan kontribusi siswa
dalam kegiatan kelas. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
6. Strategi Pengelolaan Perilaku Pendekatan Positif: Fokus
pada penguatan perilaku positif daripada hukuman
untuk perilaku negatif. Berikan pujian dan penghargaan untuk perilaku yang baik. Intervensi Dini: Tangani perilaku yang
mengganggu secara cepat dan bijaksana sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
7. Pemberian Dukungan Sosial dan Emosional Pengembangan Keterampilan Emosional: Ajarkan keterampilan manajemen emosi dan penyelesaian konflik kepada siswa. Dukungan Peer:
Dorong siswa untuk saling mendukung dan bekerja sama, menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan mendukung. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
8. Penyesuaian Berdasarkan Kebutuhan Individu Pendekatan Diferensiasi: Sesuaikan metode pengajaran dan materi belajar
untuk memenuhi kebutuhan individu siswa. Monitoring dan
Evaluasi: Secara teratur
pantau kemajuan siswa dan sesuaikan strategi pengajaran sesuai kebutuhan. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing 9. Komunikasi yang Efektif dengan
Orang Tua/Wali Kolaborasi dengan Orang Tua: Jaga komunikasi terbuka dan kolaboratif
dengan orang tua/wali untuk
mendukung proses belajar siswa di
rumah. |
|
|
|
Laporan Berkala: Berikan laporan berkala
mengenai kemajuan dan tantangan yang
dihadapi siswa. |
|
|
|
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing |
3 |
Pendidik mengelola proses pembelajaran secara
efektif dan bermakna. |
- merumuskan
tujuan pembelajaran dengan mengacu
pada kurikulum satuan Pendidikan |
Cara Pendidik?guru di sekolah KAMI mengelola proses pembelajaran secara efektif dan bermakna
adalah dengan langkah2 sebagai berikut: 1. Perencanaan Pembelajaran yang Matang Tujuan Pembelajaran yang Jelas: Tentukan tujuan
pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Pastikan tujuan ini dipahami oleh siswa. Rencana Pembelajaran yang Terstruktur:
Buat rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, materi,
metode pengajaran, alat bantu,
dan penilaian. Sertakan waktu yang dialokasikan untuk setiap bagian pembelajaran. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
2. Metode
Pengajaran yang Variatif Pembelajaran Aktif: Gunakan
metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif,
seperti diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, proyek, dan eksperimen. Pembelajaran
Berbasis Proyek: Integrasikan proyek yang relevan
dengan materi pelajaran untuk memberikan
pengalaman belajar yang mendalam
dan praktis. Pembelajaran
Berbasis Masalah: Gunakan
pendekatan pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis
dan pemecahan masalah. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
3. Penggunaan Teknologi dan Alat
Bantu Integrasi Teknologi: Manfaatkan teknologi
seperti presentasi multimedia,
video pembelajaran, dan aplikasi pendidikan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Alat Bantu Visual: Gunakan alat bantu visual seperti diagram, grafik, dan
peta konsep untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih baik. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
4. Penciptaan Lingkungan Belajar yang Kondusif |
- melakukan asesmen dengan menggunakan cara yang beragam |
|||
- menggunakan hasil asesmen untuk
mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar
peserta didik |
|||
- menggunakan hasil
asesmen sebagai dasar untuk merancang pembelajaran. |
|||
- merancang
kegiatan pembelajaran yang selaras dengan tujuan pembelajaran |
|
|
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam menentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, dan asesmen
dengan menggunakan beragam
pendekatan dan cara yang sesuai. |
Kenyamanan dan Keamanan: Pastikan ruang kelas nyaman dan aman bagi semua siswa.
Atur tata letak kelas agar mendukung interaksi dan kolaborasi. Atmosfer Positif: Ciptakan suasana yang positif
dan mendukung dengan
memberikan penghargaan atas
usaha dan pencapaian siswa serta mendorong mereka untuk saling mendukung. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing |
|
|
|
5. Pengelolaan Waktu yang Efektif Manajemen Waktu: Rencanakan waktu dengan bijak
untuk setiap aktivitas pembelajaran, termasuk waktu untuk penjelasan, diskusi, latihan, dan refleksi. Transisi yang Lancar: Rencanakan
transisi antara aktivitas dengan
baik untuk menjaga alur
pembelajaran dan mengurangi waktu yang
terbuang. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
6. Penilaian yang Komprehensif Penilaian Formatif dan Sumatif: Gunakan
penilaian formatif (seperti kuis, diskusi kelas,
dan tugas harian)
untuk memantau kemajuan
belajar siswa dan memberikan umpan balik yang
konstruktif. Gunakan penilaian sumatif
(seperti ujian akhir
dan proyek besar) untuk
mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian Autentik: Sertakan
penilaian yang menilai
kemampuan siswa dalam
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata atau simulasi. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
7. Dukungan dan Pembimbingan Individu Bimbingan Individual: Sediakan
waktu untuk memberikan bimbingan individual bagi siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau memiliki pertanyaan khusus. Konsultasi dan
Umpan Balik: Berikan
kesempatan kepada siswa
untuk berkonsultasi mengenai kemajuan belajar mereka dan berikan umpan
balik yang konstruktif dan spesifik. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
8. Peningkatan Keterampilan Sosial dan Emosional Pengembangan Keterampilan Sosial:
Ajarkan dan dorong keterampilan sosial
seperti kerjasama, komunikasi efektif, dan empati. Pengelolaan Emosi: Bantu siswa mengembangkan keterampilan dalam mengelola emosi mereka dan menyelesaikan konflik secara
konstruktif. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
9. Refleksi dan Evaluasi Diri Refleksi Pembelajaran: Ajak siswa untuk melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran mereka, mengidentifikasi apa yang telah mereka
pelajari dan area yang perlu
ditingkatkan. Evaluasi Diri Guru: Guru juga harus secara rutin
mengevaluasi efektivitas |
|
|
|
metode pengajaran yang digunakan dan mencari cara untuk meningkatkan praktik pengajaran mereka. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing |
|
|
|
10. Kolaborasi
dengan Orang Tua dan Komunitas Komunikasi dengan Orang Tua: Jaga komunikasi terbuka dengan orang tua mengenai kemajuan belajar siswa dan
libatkan mereka dalam proses pembelajaran. Kerjasama dengan Komunitas: Libatkan komunitas dalam pembelajaran, seperti mendatangkan narasumber dari luar atau mengadakan kunjungan lapangan yang relevan dengan materi pelajaran. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing |
4 |
Pendidik memfasilitasi pembelajaran yang
efektif dalam membangun keimanan, ketakwaan, komitmen kebangsaan, kemampuan bernalar dan memecahkan masalah, serta
karakter dan kompetensi lainnya
yang relevan bagi peserta
didik. |
- memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan
keimanan dan ketakwaan pada Tuhan
untuk membentuk akhlak yang mulia melalui beragam
pengalaman belajar |
Cara guru/pendidik di sekolah memfasilitasi pembelajaran yang efektif
dalam membangun keimanan, ketakwaan, komitmen kebangsaan, kemampuan bernalar dan memecahkan masalah, serta karakter dan kompetensi lainnya yang relevan bagi peserta didik. 1. Integrasi Nilai Agama dalam Kurikulum: Integrasikan nilai-nilai keagamaan dalam setiap mata pelajaran, bukan hanya dalam pelajaran agama.
Misalnya, membahas etika dalam pelajaran sains atau sejarah.Kegiatan Keagamaan: Fasilitasi kegiatan
keagamaan seperti doa bersama, kajian kitab suci, dan perayaan hari-hari besar agama.
Teladan: Guru harus menjadi
teladan dalam menunjukkan keimanan dan ketakwaan melalui perilaku sehari-hari. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
2. Pembelajaran Sejarah dan Kewarganegaraan: Ajarkan
sejarah bangsa dan nilai-nilai kebangsaan untuk
menumbuhkan rasa cinta
tanah air. Kegiatan Kebangsaan: Libatkan siswa dalam upacara
bendera, kegiatan pramuka, dan perayaan hari nasional. Proyek
P5: Dengan mengajak siswa terlibat dalam proyek-proyek sosial yang dapat
menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama warga negara. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
3. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL):
Gunakan metode pembelajaran berbasis masalah untuk
mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan masalah. Eksperimen dan Penelitian:
Dorong siswa untuk melakukan
eksperimen dan penelitian untuk |
- memfasilitasi peserta didik untuk menguatkan kecintaan terhadap sejarah, kekayaan
budaya, alam Indonesia, pemikiran, dan karya anak
bangsa melalui pengalaman belajar yang beragam |
|||
- memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
keingintahuan, serta kecintaan
akan ilmu pengetahuan melalui pengalaman belajar yang bermakna
dan reflektif |
|
|
- memfasilitasi peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan bernalar dan memecahkan masalah melalui strategi pembelajaran yang mendorong peserta didik berani bertanya, mau mencoba, dan berkarya |
menemukan solusi
dari berbagai masalah. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing 4. Diskusi dan Debat:
Fasilitasi diskusi dan debat
yang konstruktif untuk
melatih kemampuan bernalar dan menyampaikan argumen secara logis. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
|
- memfasilitasi pembelajaran yang mendorong peserta didik melakukan refleksi keterhubungan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata untuk dapat
berperan dan memberikan manfaat di lingkungannya. |
|
|
|
5. Melallui Program Pendidikan Karakter: Implementasikan program pendidikan karakter yang mencakup nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama, dan empati. Penguatan Karakter di Kelas:
Masukkan elemen pendidikan karakter dalam kegiatan sehari-hari di kelas,
seperti menyelesaikan tugas
kelompok, kegiatan volunteer, dan refleksi harian.
Penghargaan dan Pengakuan: Berikan penghargaan atas perilaku positif
dan pencapaian karakter yang baik. Dokumen
pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
6. Pengembangan Kompetensi Lainnya. Keterampilan Abad 21: Ajarkan
keterampilan abad 21 seperti literasi digital, komunikasi efektif,
dan kolaborasi melalui
proyek-proyek berbasis teknologi dan kegiatan interaktif. Keterampilan Hidup: Fasilitasi pengembangan keterampilan hidup
seperti manajemen waktu,
pengambilan keputusan, dan keterampilan finansial melalui simulasi dan kegiatan praktis.Pengembangan Kreativitas: Dorong
kreativitas melalui seni, musik, drama, dan kegiatan kreatif lainnya. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
7. Penerapan Pendekatan Holistik dan
Terpadu Kurikulum Terintegrasi: Integrasikan berbagai
aspek pembelajaran dalam satu kurikulum yang holistik, sehingga siswa dapat melihat keterkaitan antara keimanan, kebangsaan, pemecahan masalah,
dan karakter. Proyek Multidisipliner: Gunakan
proyek-proyek multidisipliner yang mencakup berbagai
aspek pembelajaran, seperti
proyek yang menggabungkan sains, seni, dan pendidikan karakter. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing 8. Kerjasama dengan Orang Tua dan
Komunitas Kolaborasi dengan Orang Tua: Libatkan orang tua
dalam proses pembelajaran melalui komunikasi rutin, pertemuan, dan kegiatan sekolah
yang melibatkan keluarga. Kerjasama dengan Komunitas: Bekerjasama dengan organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan institusi lain untuk
mendukung pembelajaran siswa di luar sekolah. Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing 9. Refleksi dan Penilaian Berkelanjutan Refleksi Diri: Ajak siswa untuk secara rutin melakukan refleksi
diri mengenai perkembangan mereka dalam aspek keimanan,
kebangsaan, dan karakter. Penilaian Holistik: Gunakan penilaian yang mencakup aspek kognitif, afektif,
dan |
|
|
|
psikomotorik untuk mendapatkan gambaran
menyeluruh tentang perkembangan siswa. |
Komponen 2 |
: |
Kepemimpinan Kepala
Satuan Pendidikan dalam
Pengelolaan Satuan Pendidikan |
No |
Butir |
Indikator |
Deskripsi Kinerja Asesi |
|
5 |
Kepala satuan pendidikan menerapkan budaya refleksi untuk perbaikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta evaluasi kinerja
untuk rencana pengembangan profesional bagi pendidik dan tenaga kependidikan |
- memberi waktu dan kesempatan bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk melakukan refleksi kinerja secara
rutin |
Kepala Madrasah menerapkan budaya
refleksi dan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, serta evaluasi
kinerja untuk rencana pengembangan profesional bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Refleksi dan evaluasi pendidik oleh kepala
sekolah adalah proses
penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan memastikan bahwa pengajaran yang diberikan sesuai dengan standar yang diharapkan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan kepala sekolah KAMI dalam melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pendidik: 1. Persiapan a. Menetapkan Tujuan
Evaluasi ● Identifikasi Tujuan: menentukan tujuan evaluasi, seperti
peningkatan kualitas pengajaran, pengembangan profesional, atau
penilaian kinerja. ● Kriteria Evaluasi: menentukan kriteria yang akan digunakan
untuk mengevaluasi kinerja pendidik, seperti keterampilan mengajar, manajemen kelas, dan hubungan dengan peserta didik. b. Pengumpulan Data ●
Observasi Kelas: Kepala
sekolah melakukan observasi langsung ke dalam kelas untuk melihat
bagaimana pendidik berinteraksi dengan peserta didik
dan mengelola pengajaran. ●
Dokumentasi dan Portofolio: Mengumpulkan dan meninjau dokumen
dan portofolio |
|
- memastikan pendidik memiliki dokumen rencana pengembangan profesional diri berdasarkan hasil evaluasi kinerja
dan refleksi |
||||
- mengembangkan program
pengembangan profesional
pendidik yang berdampak terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran |
||||
|
|
pendidik, seperti rencana
pelajaran, materi pengajaran, dan hasil belajar
peserta didik. ● |
||
|
|
Kuesioner dan Survei:
Menggunakan kuesioner atau
survei untuk mendapatkan umpan balik |
||
|
|
dari peserta didik,
orang tua, dan
rekan kerja tentang kinerja pendidik. |
||
|
|
2. Pelaksanaan Evaluasi1 |
||
|
|
a. Observasi Kelas |
||
|
|
●
Rencana Observasi: menentukan jadwal dan fokus
observasi, serta beritahu pendidik |
||
|
|
tentang tujuan dan
prosedur observasi. |
|
|
- melaksanakan program untuk membangun kesadaran tentang kesehatan mental pada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan |
●
Pengamatan
dan Catatan: Selama
observasi, catat hal-hal penting terkait metode
pengajaran, interaksi dengan
peserta didik, dan
manajemen kelas. b. Wawancara dan Diskusi ●
Wawancara dengan
Pendidik: melakukan wawancara dengan pendidik untuk
membahas tujuan pengajaran, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang
digunakan. ●
Diskusi
dengan Rekan Kerja:
Berdiskusi dengan rekan
kerja pendidik untuk
mendapatkan perspektif tambahan tentang kinerja dan kolaborasi. 3. Refleksi dan Analisis a. Refleksi Kepala
madrasah |
|
|
|
● Analisis Data: Menganalisis data yang telah
dikumpulkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. ● Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan: Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pendidik berdasarkan
analisis data. b. Refleksi Bersama Pendidik ● Pertemuan Reflektif: mengadakan pertemuan dengan pendidik
untuk membahas hasil evaluasi, memberikan umpan balik konstruktif, dan mendengarkan pandangan pendidik. ● Diskusi Pengembangan: mendiskusikan area yang
perlu diperbaiki dan kembangkan rencana tindakan bersama
untuk peningkatan profesional. 4. Tindak
Lanjut a. Rencana Pengembangan Profesional ●
Pelatihan dan Workshop: mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan sediakan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau workshop yang
relevan. ●
Mentoring
dan Coaching: Menyediakan program mentoring atau
coaching untuk memberikan dukungan berkelanjutan kepada pendidik. b. Monitoring dan
Evaluasi Lanjutan ●
Pemantauan Berkala: melakukan pemantauan berkala untuk menilai kemajuan pendidik dan memberikan dukungan tambahan jika diperlukan. ●
Evaluasi
Tindak Lanjut: Melakukan evaluasi lanjutan untuk
melihat efek dari
tindakan perbaikan dan
menyesuaikan rencana pengembangan jika diperlukan.
Evaluasi kinerja yang kami lakukan merupakan
refleksi tentang kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan yang diterapkan oleh manajemen satuan
pendidikan. Keberadaan evaluasi kinerja yang berlangsung secara terencana di sekolah menjadi
indikasi kinerja kepala sekolah dalam memastikan |
|
|
|
kapasitas pendidik memfasilitasi pembelajaran dengan
baik. Evaluasi kinerja pendidik yang efektif
mampu memberikan gambaran yang holistik dan akurat tentang berbagai aspek kinerja guru yang |
|
|
|
mencakup kemampuan mengajar, interaksi dengan peserta
didik, pengembangan kurikulum, dan kontribusi terhadap pengembangan sekolah secara
keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya: 1.
Penilaian kinerja melalui
observasi kinerja guru secara berkala https://madrasahaliyahdaarurrahman.blogspot.com/search/label/Supervisi%20Kepala%20Madarsah%202024 https://drive.google.com/drive/folders/10kfI4aQrvwe7x56Sfm16TPEiRvFOep9-?usp=sharing 2. Merefleksi dan mengevaluasi pada setiap kegiatan 3. Setiap kegiatan melakukan refleksi dalam
bentuk laporan 4. Partisipasi dalam
pengembangan professional 5. Refleksi kegiatan pembelajaran dan praktik baik untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik 6. Membuat tindak
lanjut atas hasil
refleksi
Tindak lanjut kegiatan refleksi dapat berupa -
penguatan
sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran; - Mengubah tata
kerja guru yang bersifat individual menjadi tata kerja
yang bersifat kolaboratif; - penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan
kependidikan (educational leader); dan -
penguatan
materi dilakukan dengan
cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi
peserta didik.
* |
6 |
Kepala satuan
pendidikan menghadirkan layanan
belajar yang partisipatif dan |
- memiliki visi dan misi yang jelas dan mengomunikasikan kepada pemangku kepentingan |
Hal yang dilakukan Kepala MAdrasah
KAMI dalam menghadirkan layanan
belajar yang partisipatif dan kolaboratif untuk tercapainya visi dan misi 1.
Menyusun Visi
dan Misi yang
Jelas dan Terukur
∙
Kolaborasi dalam Penyusunan Visi dan Misi:
Libatkan semua pemangku kepentingan dalam proses
penyusunan visi dan misi sekolah untuk memastikan bahwa visi dan misi tersebut |
|
kolaboratif untuk tercapainya visi dan misi |
- membangun komunikasi dan
interaksi antarwarga secara berkala |
mencerminkan aspirasi bersama. ∙
Komunikasi yang Efektif: Sampaikan visi dan
misi secara jelas
dan konsisten kepada
seluruh komunitas sekolah melalui berbagai saluran
komunikasi seperti rapat, buletin, dan media sosial.
Dokumen pendukung 1. https://masdaarurrahmancigayam.sch.id/latar-belakang/ https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing |
- melakukan kolaborasi atau kemitraan dengan orang tua/wali
dalam rangka mendukung penyelenggaraan layanan Pendidikan |
|||
- melakukan kemitraan |
|
|
dengan pihak-pihak lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan layanan Pendidikan |
2.
Membangun Budaya
Sekolah yang Partisipatif
∙
Keterlibatan Guru dan Staf: Dorong partisipasi aktif guru
dan staf dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan melalui
tim kerja, komite, dan rapat
rutin. ∙
Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Fasilitasi pelatihan dan
pengembangan profesional untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru
dalam mengelola pembelajaran yang partisipatif dan
kolaboratif.
Dokumen pendukung
https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
3.
Mendorong Partisipasi Siswa dalam Proses Belajar
∙
Pembelajaran Berpusat pada
Siswa: Implementasikan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kolaboratif, dan diskusi
kelas yang melibatkan partisipasi aktif siswa. ∙
Forum Siswa: Bentuk forum siswa atau organisasi siswa
yang dapat memberikan masukan dan ide untuk meningkatkan lingkungan belajar dan kegiatan
sekolah. |
- melaksanakan
evaluasi/ refleksi berbasis data dengan melibatkan peserta didik, pendidik, tenaga
pendidikan, dan orang tua |
|
|
- menyusun rencana kegiatan tahunan berdasar evaluasi/refleksi berbasis data |
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing 4.
Kolaborasi dengan
Orang Tua dan Komunitas
∙
Kemitraan dengan Orang
Tua: Libatkan orang
tua dalam proses
pendidikan melalui pertemuan orang tua, komite
sekolah, dan kegiatan yang melibatkan keluarga. ∙
Kerjasama dengan Komunitas: Jalin kemitraan dengan
organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, dan perusahaan lokal untuk mendukung
program-program sekolah dan menyediakan sumber daya tambahan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing |
|
|
|
5.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif dan Mendukung
∙
Fasilitas dan Infrastruktur: Pastikan fasilitas dan infrastruktur
sekolah mendukung pembelajaran yang kolaboratif, seperti ruang kelas yang fleksibel, area
belajar bersama, dan
akses ke teknologi. ∙ Kebijakan Inklusif: Terapkan kebijakan yang mendukung inklusivitas
dan keadilan bagi semua siswa, termasuk mereka
yang memiliki kebutuhan khusus.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
6.
Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Kolaborasi
∙
Platform Pembelajaran Online: Gunakan platform pembelajaran online yang memungkinkan kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua. ∙
Teknologi Kolaboratif: Integrasikan alat teknologi kolaboratif seperti forum diskusi, aplikasi kolaborasi proyek, dan media sosial pendidikan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
7.
Pengembangan Program
dan Kegiatan Ekstrakurikuler
∙
Program Ekstrakurikuler: Kembangkan program ekstrakurikuler yang
mendukung pengembangan keterampilan kolaboratif dan partisipatif, seperti pramuka futsal , klub inggris , dan kegiatan sosial. ∙ Proyek
Layanan Masyarakat: Fasilitasi proyek layanan masyarakat yang
melibatkan siswa, guru, dan komunitas untuk
menciptakan dampak positif
di lingkungan sekitar.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing |
|
|
|
8.
Penilaian dan Umpan Balik
yang Berkelanjutan
∙
Penilaian Partisipatif: Gunakan metode penilaian yang melibatkan
siswa dalam proses penilaian, seperti penilaian
diri dan penilaian teman sejawat. ∙
Umpan Balik Berkelanjutan: Berikan umpan balik
yang konstruktif dan
berkelanjutan kepada siswa
dan guru untuk mendorong perbaikan dan
peningkatan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
9.
Pemantauan dan Evaluasi Progres
∙
Evaluasi Rutin: Lakukan evaluasi rutin terhadap program dan kegiatan yang dijalankan untuk
memastikan kesesuaian
dengan visi dan misi sekolah. ∙
Tindak Lanjut: Ambil tindakan berdasarkan hasil evaluasi untuk
memperbaiki dan meningkatkan program-program sekolah.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing |
7 |
Kepala satuan pendidikan memastikan pengelolaan anggaran dilakukan sesuai perencanaan berdasarkan refleksi yang berbasis data |
- mengelola anggaran satuan pendidikan dan dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan |
Cara kepala
sekoah KAMI memastikan pengelolaan anggaran dilakukan sesuai perencanaan berdasarkan refleksi yang berbasis data secara transparan dan akuntabel
1.
Perencanaan Anggaran yang Teliti
∙
Analisis Kebutuhan: Lakukan analisis kebutuhan sekolah secara menyeluruh dengan
melibatkan semua pemangku kepentingan (guru, staf,
siswa, dan orang
tua) untuk mengidentifikasi prioritas pengeluaran. ∙ Rencana
Anggaran Tahunan: Susun rencana anggaran tahunan yang jelas dan rinci,
mencakup semua aspek operasional dan pengembangan sekolah. ∙
Penggunaan Data: Gunakan data historis dan proyeksi masa depan untuk
membuat estimasi yang |
- merencanakan anggaran satuan
pendidikan yang disusun bersama dengan
komite satuan pendidikan atau pihak terkait |
|
secara transparan dan akuntabel |
- menunjukkan sumber
pendanaan berserta alokasi pemanfaatannya |
|
|
|
- mengelola anggaran yang dilaporkan secara berkala kepada pemangku kepentingan |
akurat mengenai pendapatan dan pengeluaran.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
2.
Refleksi dan
Evaluasi Berbasis Data
∙
Pengumpulan Data: Kumpulkan data keuangan secara
rutin, termasuk penerimaan dan pengeluaran, serta
bandingkan dengan rencana anggaran. ∙
Analisis Data: Analisis data keuangan untuk
mengidentifikasi tren, anomali, dan area yang memerlukan perhatian. Gunakan alat analisis data
seperti spreadsheet atau perangkat lunak akuntansi. ∙ Refleksi
Rutin: Lakukan refleksi berkala (misalnya setiap
triwulan) terhadap kinerja
anggaran dengan melibatkan tim manajemen
sekolah.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
3.
Transparansi dalam
Pengelolaan Anggaran
∙
Pelaporan Terbuka: Buat laporan keuangan yang
terbuka dan mudah
diakses oleh semua
pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan komite
sekolah. ∙
Rapat Anggaran: Adakan rapat anggaran secara
berkala untuk membahas status keuangan sekolah
dan memberikan kesempatan
bagi pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan pertanyaan. ∙ Dokumen pendukung
4.
Akuntabilitas dalam
Pengelolaan Keuangan
∙
Sistem Pengendalian Internal: Implementasikan sistem pengendalian internal yang ketat
untuk |
|
|
|
memastikan bahwa
semua transaksi keuangan dicatat dengan benar
dan sesuai prosedur. |
|
|
|
∙
Audit Berkala: Lakukan audit keuangan secara
berkala oleh auditor internal atau eksternal untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap kebijakan. ∙
Dokumentasi yang Baik:
Pastikan semua transaksi keuangan didokumentasikan dengan
baik dan disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dokumen pendukung
5.
Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas
∙
Pelatihan Keuangan: Berikan pelatihan tentang manajemen keuangan kepada staf yang terlibat dalam pengelolaan anggaran untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. ∙
Bimbingan Teknis: Sediakan bimbingan teknis dan
dukungan untuk tim
keuangan dalam penggunaan perangkat lunak
akuntansi dan alat analisis data.
Dokumen pendukung
6.
Partisipasi dan Kolaborasi
∙
Tim Anggaran: Bentuk tim anggaran yang
terdiri dari perwakilan guru, staf, orang
tua, dan komite
sekolah untuk bersama-sama
mengelola dan mengawasi anggaran. ∙
Umpan Balik Pemangku Kepentingan: Kumpulkan umpan
balik dari pemangku kepentingan tentang pengelolaan anggaran dan
gunakan masukan tersebut untuk perbaikan berkelanjutan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
7.
Kebijakan Pengelolaan Anggaran yang Jelas
∙
Prosedur dan Kebijakan: Tetapkan prosedur dan kebijakan pengelolaan anggaran yang jelas,
termasuk prosedur pengajuan dan persetujuan pengeluaran. |
|
|
|
∙
Standar Akuntansi: Pastikan bahwa semua praktik akuntansi sesuai dengan
standar akuntansi yang |
|
|
|
berlaku.
8.
Monitoring dan
Pelaporan Berkelanjutan
∙
Pemantauan Rutin: Lakukan pemantauan rutin terhadap pengeluaran dan pendapatan untuk memastikan kesesuaian dengan rencana anggaran. ∙
Laporan Berkala: Buat laporan keuangan berkala yang rinci dan
komprehensif untuk memantau realisasi anggaran.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
|
8 |
Kepala satuan pendidikan memimpin pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik |
- menyusun perencanaan pengadaan sarana dan prasarana
berdasar analisis kebutuhan pembelajaran |
Cara Kepala
Madrasah KAMI memimpin
pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik 1.
Evaluasi dan Penilaian Kebutuhan
∙
Penilaian Awal: Lakukan penilaian awal untuk
mengetahui kondisi saat ini dari sarana dan prasarana sekolah. Identifikasi kekuatan,
kelemahan, dan kebutuhan yang ada. ∙
Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Libatkan guru, staf,
siswa, dan orang
tua dalam proses
penilaian kebutuhan untuk memastikan bahwa semua perspektif dipertimbangkan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
2.
Perencanaan yang
Sistematis
∙
Rencana Pengembangan Sarana
dan Prasarana: Buat rencana pengembangan yang
jelas dan terperinci berdasarkan hasil
penilaian kebutuhan. Rencana ini harus mencakup
tujuan jangka pendek dan |
- memanfaatkan sarana
dan prasarana yang dimiliki secara optimal |
|||
- memenuhi sarana dan prasarana untuk kebutuhan pembelajaran secara mandiri atau
bermitra |
|
|
- melaksanakan mekanisme pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan satuan pendidikan |
jangka panjang. ∙
Prioritas: Tentukan prioritas berdasarkan urgensi dan dampak terhadap pembelajaran siswa. Misalnya, perbaikan fasilitas
yang rusak atau peningkatan
teknologi kelas.
Dokumen pendukung |
|
|
|
https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
3.
Pengelolaan Anggaran yang Efektif
∙
Alokasi Anggaran: Alokasikan anggaran secara bijaksana untuk pengelolaan sarana
dan prasarana. Pastikan ada dana yang cukup untuk
pemeliharaan rutin dan pengembangan fasilitas baru. ∙ Transparansi dan
Akuntabilitas: Kelola anggaran dengan transparan dan akuntabel. Libatkan
tim keuangan dan komite sekolah dalam
pengawasan penggunaan dana.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
4.
Pengembangan dan
Pemeliharaan Berkelanjutan
∙
Pemeliharaan Rutin: Pastikan pemeliharaan rutin dilakukan untuk menjaga kondisi sarana dan prasarana. Buat jadwal pemeliharaan yang mencakup semua fasilitas sekolah. ∙
Pengembangan Fasilitas: Rencanakan pengembangan fasilitas baru
berdasarkan kebutuhan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, seperti ruang
kelas yang fleksibel, laboratorium, perpustakaan, dan area belajar bersama.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
5.
Penggunaan Teknologi
∙
Integrasi Teknologi: Gunakan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sarana
dan prasarana, seperti sistem manajemen
fasilitas dan perangkat lunak pemeliharaan. ∙
Fasilitas Teknologi di Kelas: Pastikan kelas dilengkapi dengan
teknologi yang mendukung pembelajaran , komputer, dan koneksi internet yang stabil.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
|
|
|
|
6.
Lingkungan Belajar
yang Aman dan
Nyaman
∙
Keamanan dan Keselamatan: Pastikan semua fasilitas memenuhi standar keamanan dan keselamatan. Lakukan inspeksi rutin untuk
mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya. ∙
Kenyamanan: Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman
dengan memastikan kebersihan, pencahayaan yang baik, ventilasi yang cukup, dan suhu yang nyaman di dalam ruangan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
7.
Partisipasi dan Kolaborasi
∙
Tim Pengelola Sarana
dan Prasarana: Bentuk tim pengelola sarana
dan prasarana yang terdiri dari guru, staf,
dan perwakilan siswa
untuk mengawasi pengelolaan dan pengembangan fasilitas. ∙
Kemitraan dengan Komunitas: Jalin kemitraan dengan
komunitas lokal, perusahaan, dan organisasi non-profit untuk mendapatkan dukungan
dan sumber daya tambahan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
8.
Pemantauan dan
Evaluasi Berkelanjutan
∙
Pemantauan Rutin: Lakukan pemantauan rutin terhadap kondisi sarana dan prasarana serta
pelaksanaan rencana
pengembangan. ∙
Evaluasi dan Umpan
Balik: Evaluasi efektivitas penggunaan sarana dan prasarana secara
berkala dan kumpulkan umpan balik dari guru dan
siswa untuk perbaikan berkelanjutan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing |
|
|
|
|
9 |
Kepala satuan
pendidikan mengembangk an kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang selaras dengan
kurikulum |
- melakukan analisis karakteristik satuan
pendidikan untuk penyusunan kurikulum satuan Pendidikan |
Cara Kepala
Madrasah mengembangkan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan yang selaras dengan
kurikulum nasional 1.
Membentuk Tim
Pengembangan Kurikulum
∙
Tim Kurikulum: Bentuk tim pengembangan kurikulum yang terdiri dari
guru, staf akademik, dan perwakilan siswa untuk bekerja sama dalam proses pengembangan. ∙
Kolaborasi: Libatkan pakar
pendidikan atau konsultan kurikulum jika diperlukan untuk memberikan panduan dan perspektif tambahan. |
- pemanfaatan sarana
dan prasarana yang
dimiliki secara |
|
nasional |
optimal |
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing |
- terpenuhinya sarana dan prasarana untuk kebutuhan pembelajaran secara mandiri atau
bermitra |
|
|
|
2.
Melakukan Analisis Kebutuhan Sekolah dan Siswa
∙
Survei dan Data:
Kumpulkan data melalui survei, wawancara, dan observasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa dan MADRASAH. ∙
Analisis Konteks: Analisis konteks lokal dan kebutuhan komunitas untuk memastikan kurikulum relevan dengan lingkungan sekitar.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
3.
Merancang Kurikulum yang Integratif
∙
Integrasi Kurikulum Nasional: Integrasikan elemen-elemen kurikulum nasional ke dalam
kurikulum sekolah dengan
menyesuaikan konten, metode pengajaran, dan penilaian. ∙
Fleksibilitas: Berikan fleksibilitas dalam kurikulum untuk
memungkinkan penyesuaian dengan
kebutuhan lokal dan
individual siswa.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
4.
Pengembangan Konten
Lokal
∙
Materi Lokal: Tambahkan konten lokal yang
relevan dengan budaya, sejarah, dan kebutuhan masyarakat sekitar untuk memperkaya kurikulum. ∙
Proyek Kolaboratif: Libatkan siswa dalam proyek-proyek yang menggabungkan elemen-elemen lokal dengan pembelajaran akademik.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing |
|
|
|
5.
Penerapan Metode
Pembelajaran Aktif
∙
Pembelajaran Berbasis Proyek: Gunakan pembelajaran berbasis proyek untuk mengaktifkan keterlibatan siswa dan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis. ∙
Pendekatan Interdisipliner: Terapkan pendekatan interdisipliner yang menghubungkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pemahaman yang lebih
holistik.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
6.
Pengembangan Profesional Guru
∙
Pelatihan Berkelanjutan: Sediakan pelatihan berkelanjutan bagi
guru tentang metode
pengajaran yang efektif dan inovatif sesuai dengan kurikulum nasional. ∙
Komunitas Belajar: Bentuk komunitas belajar bagi guru untuk berbagi
praktik terbaik dan saling mendukung dalam penerapan kurikulum.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
7.
Implementasi dan
Evaluasi Kurikulum
∙
Rencana Implementasi: Buat rencana implementasi yang rinci, termasuk jadwal, sumber daya,
dan tanggung jawab. ∙
Monitoring dan Evaluasi: Lakukan monitoring dan
evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas kurikulum dan
melakukan perbaikan yang diperlukan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
8.
Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran |
|
|
|
∙
Integrasi Teknologi: Gunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran, seperti platform e-learning, |
|
|
|
alat kolaborasi online, dan sumber daya digital. ∙
Pembelajaran Jarak Jauh:
Kembangkan program pembelajaran jarak jauh untuk
memastikan akses pendidikan bagi semua siswa, terutama dalam situasi darurat.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
9.
Kolaborasi dengan
Pemangku Kepentingan
∙
Keterlibatan Orang Tua:
Libatkan orang tua dalam proses
pengembangan kurikulum melalui
pertemuan, survei, dan forum diskusi. ∙
Kemitraan dengan Institusi Lain: Jalin kemitraan dengan universitas, lembaga penelitian, dan organisasi non-profit untuk memperkaya kurikulum dan menyediakan sumber
daya tambahan.
Dokumen pendukung https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
10. Penyesuaian dengan Perubahan Kebijakan
∙
Tindak Lanjut Kebijakan: Pantau perubahan kebijakan pendidikan nasional dan sesuaikan kurikulum sekolah sesuai
dengan perubahan tersebut. ∙
Dokumentasi dan Pelaporan: Dokumentasikan semua proses
pengembangan kurikulum dan laporkan kepada
pihak terkait untuk
memastikan transparansi dan akuntabilitas. |
Komponen 3 |
: |
Iklim Lingkungan Belajar |
No |
Butir |
Indikator |
Deskripsi Kinerja Asesi |
10 |
Satuan pendidikan memastikan terbangunnya iklim kebinekaan bagi peserta didik, pendidik, |
- membangun sikap
menghargai keberagaman peserta didik |
Membangun
sikap menghargai keberagaman peserta didik merupakan upaya penting dalam
pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif dan harmonis. Dalam
mengembangkan hal ini di SMPN
290, kami mengambil beberapa langkah untuk |
- mengenali |
|
dan tenaga kependidikan |
keberagaman
profil pendidik dan peserta
didik |
mencapai tujuan ini: 1. Pendidikan Multikultural Memberikan
pemahaman tentang berbagai budaya, agama, dan latar belakang sosial
melalui kurikulum yang inklusif, yakni dengan melibatkan materi
pelajaran yang mencakup sejarah, kebiasaan, dan kontribusi berbagai kelompok masyarakat. Contoh mata pelajaran yang dimaksud adalah
Pendidikan agama dan budi pekerti, Pendidikan Pancasila,
IPS, Seni budaya. Pengembangan kebiasaan dapat dilaksanakan dengan kegiatan
pembiasaan tadarus, sholat berjamaah, pengajian bulanan, peringatan hari besar
agama baik muslim dan non muslim, dan doa pagi bagi yang beragama non muslim,
serta kontribusi orang tua peserta didik, komite sekolah, dan berbagai kelompok Masyarakat sekitar. 2. Pengembangan Empati Upaya ini dilakukan dengan mengajak peserta didik untuk
memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
melalui berbagai aktivitas seperti menjenguk
teman sakit, dalam kegiatan
pembelajaran dilakukan model pembelajaran
bermain peran, diskusi kelompok,
dan berbagi cerita yang wajib dilakukan peserta didik sebelum memulai
pelajaran. Melalui budaya
pengembangan empati akan
membantu peserta didik
untuk lebih menghargai perbedaan. 3. Model Perilaku Menghargai Keberagaman Mewajibkan pada guru dan
staf sekolah untuk menjadi teladan dalam memperlakukan semua
peserta didik dengan
hormat dan adil,
tanpa memandang latar
belakang mereka. Sikap
dan perilaku guru
sangat mempengaruhi bagaimana |
|
|
- membangun sikap menghargai kesetaraan gender pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik |
peserta
didik bersikap terhadap
keberagaman. Pengarahan pengembangan perilaku ini disampaikan pada
setiap pembukaan rapat
dan workshop. Pelaksanaan proyek P5 dengan tema kearifan lokal, bangunlah jiwa raganya dan gaya hidup
berkelanjutan, yang di dalamnya ada pengembangan elemen-elemen sikap
saling menghargai, bergotong royong, berkebhinekaan global Pembekalan keagamaan kami lakukan untuk
menguatkan karakter, seperti
dalam video berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing Kegiatan Ekstrakurikuler yang Inklusif Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan adalah
yang memungkinkan peserta
didik dari berbagai latar belakang untuk bekerja sama dan berinteraksi
satu sama lain. Kegiatan seperti pentas seni, olahraga,
dan kelompok diskusi dapat memperkuat hubungan antar peserta didik. |
|
|
|
Kegiatan ekstrakurikuler di MA DAARURRAHMAN adalah: 1) Paskibra 2) Pramuka 3) PMR 4) Seni Tari 5) Paduan Suara 6) Marawis 7) Baca Tulis
Al Qur’an Futsal https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 5. Dialog Terbuka Kami selalu membangun dialog dalam setiap
kegiatan, terutama dalam
bentuk rapat koordinasi persiapan kegiatan dan refleksi. Bagi rekan guru saya membebaskan guru untuk
berkonsultasi dan diskusi mengenai peningkatan, hambatan, dan tantangan dalam melaksanakan pekerjaan. Diskusi
dapat dilakukan tertutup dan terbuka dengan seluruh guru, menyesuaikan kebutuhan.
Dialog terbuka juga kami lakukan dengan peserta didik, menciptakan ruang bagi
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dan konseling untuk berbicara
tentang pengalaman mereka dan mendiskusikan
isu-isu terkait keberagaman. Forum
diskusi, debat, atau sesi curhat dapat
membantu mengatasi prasangka dan
stereotip. Contoh kegiatan dialog terbuka: https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 6. Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek pada semua
mata pelajaran dilakukan untuk mendorong peserta
didik bekerja dalam
kelompok yang beragam dalam proyek-proyek yang membutuhkan kerjasama dan kolaborasi.
Ini akan membantu mereka belajar
untuk menghargai perspektif dan kontribusi dari anggota tim yang berbeda. Contoh RPP berbasis proyek https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing
|
|
|
|
7. Pelatihan Guru Dalam satu tahun
Pelajaran, setidaknya ada 6 (enam)
kegiatan pelatihan untuk
guru |
|
|
|
tentang cara mengelola kelas
yang beragam dan cara mendukung peserta didik dari
berbagai latar belakang. Guru yang terlatih lebih mampu menciptakan
lingkungan yang inklusif.
https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 8. Peningkatan Kesadaran Sosial Mengajak peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan sosial
yang mengedepankan toleransi dan
penghargaan terhadap perbedaan. Program-program seperti kegiatan santunan yang biasa dilakukan pada
peringatan hari besar islam, yaitu peringatan tahun baru hijriyah,
kunjungan ke tempat ibadah yang berbeda, atau partisipasi dalam acara budaya dapat meningkatkan pemahaman dan rasa hormat. Kegiatan kepedulian lingkungan juga kami
lakukan setiap sebulan
sekali, contoh kegiatan ada dalam video
berikut: a. https://youtu.be/_nHnWyBbWKU?si=BDJIG2ja9NGEl1SI b. https://youtube.com/shorts/IZAvGo9sLuI?si=NnpcPCqq4FKaX42i 9. Penegakan Aturan
yang Adil menerapkan
aturan sekolah yang menentang diskriminasi dan perilaku intoleran dengan tegas. Kami memastikan
bahwa setiap peserta didik merasa aman dan dilindungi dari perlakuan yang tidak
adil. https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 10. Evaluasi dan Refleksi Secara berkala, evaluasi lingkungan sekolah
dan kurikulum untuk
memastikan bahwa SMPN 290 mendukung keberagaman dan
inklusivitas. Refleksi bersama antara guru,
peserta didik, dan orang tua dapat memberikan masukan yang berharga
untuk perbaikan. Evaluasi tahunan
dilakukan pada saat rapat kerja tahunan, yaitu pada setiap Bulan Juni. Hal
tersebut terlihat pada jadwal raker berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 11. Integrasi Cerita
dan Literatur |
|
|
|
Upaya ini kami lakukan pada saat kegiatan pembelajaran dan
pembiasaan literasi numerasi yang
diadakan setiap hari kamis. Kegiatan menggunakan buku referensi, cerita, dan literatur yang menampilkan karakter dan situasi
dari berbagai latar belakang. |
|
|
|
Ini membantu peserta didik melihat dan memahami keberagaman melalui narasi dan pengalaman hidup
orang lain. Video
contoh kegiatan literasi: 1) https://youtube.com/shorts/jioEUwy6H50?si=Ng3Ggt9aahtwjBw_ 2) https://youtu.be/7UIfB89i2uw?si=XSrQAFsS9giLcC6q 3) https://youtu.be/CjWoM5OtcH0?si=it2RuFA0mw1o6Ob1 12. Penyelenggaraan Acara
Budaya Selenggarakan
acara budaya di sekolah, seperti pekan budaya atau festival internasional, di mana peserta
didik dapat mempresentasikan budaya mereka melalui makanan, pakaian, tarian, dan cerita. Ini membantu peserta
didik merayakan perbedaan dengan cara yang positif dan menyenangkan. a. https://youtu.be/FlG7HhFqH2E?si=xQEXMDTPlxPG_H5V b. https://youtu.be/oyCIo-pLAlg?si=2BbJZAiIhq7nE5aa 13. Kolaborasi dengan
Komunitas Lokal Komunitas lokal
dan orang tua
dalam proses belajar mengajar. Mengundang tokoh
masyarakat atau orang tua untuk berbagi pengalaman mereka bisa memperkaya pemahaman peserta didik tentang keberagaman. https://youtu.be/lBEDqpKJXNI?si=IF1D_cKYan6gNYq_ https://youtu.be/YBDUWJPYAZg?si=KKyOZ6u5iDgUeHLn 14. Pembelajaran Melalui Media Gunakan film, dokumenter, dan media lainnya yang menggambarkan
berbagai aspek keberagaman dan
inklusivitas. Diskusikan konten tersebut dengan peserta didik untuk mengidentifikasi nilai-nilai dan pelajaran yang dapat diambil. https://youtu.be/YR4q4fOXphc?si=VH9IywuONxZNdpbE https://youtu.be/azuKBzyTYCw?si=fqtmElpBMfxfsvmr https://youtu.be/w3Jgibc8X-c?si=owI1fe8NiOVwzcKX 15. Penggunaan Teknologi Manfaatkan
teknologi untuk memperkenalkan peserta didik pada dunia luar. Program
penulisan surat elektronik atau video call dengan peserta didik dari negara
lain dapat memberikan perspektif global dan mengembangkan rasa
saling menghargai. https://youtu.be/Shpf394WMhE?si=IALnegCVGQRLPZi4 https://youtu.be/azuKBzyTYCw?si=fqtmElpBMfxfsvmr https://youtu.be/w3Jgibc8X-c?si=owI1fe8NiOVwzcKX 16. Penilaian Berbasis Keragaman Gunakan metode penilaian yang menghargai kontribusi peserta didik dari berbagai |
|
|
|
latar belakang. Ini bisa melibatkan proyek,
presentasi, atau penilaian berbasis portofolio yang mencerminkan keragaman pengalaman dan perspektif peserta didik. |
|
|
|
https://youtu.be/CtfcsxT0Y7M?si=ccVFlJUvLErm0Cfp 17. Program Anti-Bullying Implementasi program
anti-bullying kami fokus
pada penghargaan terhadap perbedaan. Edukasi peserta didik tentang dampak negatif dari
bullying dan pentingnya menghormati
setiap individu. Program ini ada dalam program P5 berikut ini: https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing 18. Penghargaan terhadap Perilaku Positif Berikan penghargaan kepada
peserta didik yang
menunjukkan perilaku positif dalam menghargai
keberagaman. Ini bisa berupa sertifikat, pengakuan publik, atau penghargaan lainnya yang mengakui
kontribusi mereka dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. 19. Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterampilan Sosial Integrasikan pengajaran keterampilan sosial seperti komunikasi, resolusi konflik, dan
kerja sama tim ke dalam kurikulum. Keterampilan ini penting untuk
membantu peserta didik berinteraksi secara positif dengan
individu dari berbagai latar belakang. a. https://docs.google.com/presentation/d/1x93fBpx1FHi878fdt- _o7twSFejlUr_v/edit?usp=sharing&ouid=111568164283018629050&rtpof=tr
ue &sd=true b. https://docs.google.com/document/d/1FDzkGn3NoQbTMgT8WoZRW1Hao DssOgu/edit?usp=sharing&ouid=111568164283018629050&rtpof=true&sd=
tru e 20. Pengembangan Nilai
dan Sikap Fokus pada pengembangan nilai-nilai dan sikap
positif melalui pelajaran agama, pendidikan
karakter, dan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai universal seperti
toleransi, keadilan, dan kesetaraan. Upaya penerapan nilia-nilai
positif diantaranya dengan
melakukan kegiatan pembiasaan. ● Upacara Sekolah ● Tadarus ● Sholat berjamaah ● Rohkris – Saat Teduh
& Renungan bersama ● Pramuka |
|
|
|
● Kunjungan Perpustakaan ● Literasi dan Numerasi |
|
|
|
● Kegiatan keagamaan (Peringatan Hari Besar Keagamaan) Islam: - Isra Miraj -
Maulid Nabi - Tahun Baru Islam
– santunan anak
yatim Kristen : -
Natal -
Paskah 21. Membangun
Ruang Aman Ciptakan lingkungan di
mana peserta didik merasa aman untuk mengekspresikan identitas mereka tanpa
takut akan diskriminasi atau penilaian negatif. Ruang aman ini bisa berupa
klub atau kelompok dukungan yang mendukung keberagaman. Untuk itu kami membuat dan melaksanakan beberapa kegiatan, seperti: 1. Pembelajaran Berdiferensiasi 2. Pelayanan Inklusif dan layanan konseling dengan menerapkan konsep
segitiga restitusi 3. Mengakomodir keberagaman minat peserta didik
dengan cara pemilihan ekskul 4. Mengakomodir keberagaman minat
peserta didik dengan
cara pemilihan sekolah lanjutan 5. Layanan bagi peserta didik inklusi sesuai dengan katagori
kebutuhannya 6. Pelayanan kebutuhan peserta didik
berdasarkan tingkat ekonomi melalui : KJP,
PIP 7. Mengakomodir pengembangan kompetensi dengan
mengikutsertakan kegiatan lomba
yang berjenjang dan tidak berjenjang
A. Mengenali keberagaman profil pendidik dan
peserta didik a. Pendekatan Individual ●
Penilaian Awal: Melakukan penilaian awal untuk
memahami profil individu peserta didik, termasuk kekuatan, kelemahan, dan
kebutuhan mereka. ●
Pendekatan Diferensiasi: Menggunakan metode pengajaran yang
bervariasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
individu peserta didik. b. Pengembangan Profesional Pendidik ●
Pelatihan Keberagaman: Memberikan pelatihan kepada pendidik tentang keberagaman dan inklusi untuk
meningkatkan kesadaran dan
kemampuan mereka |
|
|
|
dalam mengelola kelas
yang beragam. |
|
|
|
●
Kolaborasi: Mendorong pendidik untuk berkolaborasi dan
berbagi strategi serta
pengalaman dalam mengelola keberagaman. c. Lingkungan Belajar yang Inklusif ●
Kurikulum Inklusif: Mengembangkan kurikulum yang mencerminkan dan menghargai keberagaman budaya, etnis, dan identitas peserta didik. ●
Aktivitas Kolaboratif: Mendorong aktivitas kolaboratif yang
melibatkan peserta didik
dari latar belakang yang berbeda untuk meningkatkan pemahaman dan
kerja sama. d. Dukungan dan
Keterlibatan Orang Tua ●
Komunikasi Terbuka: Menjaga komunikasi terbuka dengan
orang tua atau
wali untuk memahami dan mendukung kebutuhan peserta
didik. ●
Partisipasi Keluarga: Mengajak partisipasi keluarga dalam
kegiatan sekolah untuk
memperkuat hubungan dan
dukungan terhadap peserta didik. Setelah mengenali keberagaman profil pendidik dan peserta didik
dilakukan juga dengan cara: 1. Mengorganisir area kerja sesuai
dengan kompetensi dan latar belakang pendidikan 2. Pengembangan kompetensi pendidik sesuai dengan kebutuhan Contoh : 1. Pelatihan 2. PPG 3. MGMP 4. Komunitas Belajar
pada platform PMM 5. In House
Training 3. Penguatan karakter pendidik dan tenaga
kependidikan dalam kegiatan keagamaan
B. Membangun sikap menghargai kesetaraan gender
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Langkah yang dilakukan di adalah: 1. Mengorganisr area
kerja tanpa melihat jenis kelamin tertentu 2. Pemilihan ketua
OSIS / ketua
Kelas, tidak atas dasar gender
tertentu 3. Perbedaan toilet
laki – laki dan perempuan |
|
|
|
4. Mencegah dan melindungi guru
dan peserta didik
dari pelecehan dan kekerasan gender
di sekolah |
|
|
|
5. Memberikan
pelatihan sekolah ramah anak, kepada guru dan peserta didik 6. Memberikan kebebasan berpendapat bagi guru dan peserta didik 7. Kebebasan untuk menentuka kegiatan ekstrakurikuler yang
diminati tanpa membedakan gender 8. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan: o Mengadakan pelatihan khusus mengenai kesetaraan gender bagi guru
dan staf sekolah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka tentang
isu-isu gender. o Berikan
informasi mengenai undang-undang dan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender. 9. Integrasi dalam
Kurikulum: ● Integrasikan
isu-isu kesetaraan gender ke dalam kurikulum sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender sejak dini. 10. Kebijakan Anti-Diskriminasi: ● Buat dan implementasikan kebijakan yang jelas
dan tegas terhadap segala bentuk diskriminasi berbasis gender di sekolah. ● Pastikan ada prosedur pelaporan yang aman dan transparan untuk
kasus-kasus diskriminasi
atau pelecehan. 11. Perekrutan dan
Promosi: ● Terapkan kebijakan perekrutan dan promosi yang adil dan tidak memihak
gender tertentu. 12. Praktik dan Lingkungan Belajar dengan Pemberian Contoh
Positif: o Guru dan tenaga kependidikan harus menjadi contoh
positif dalam memperlakukan semua individu secara
setara dan adil. 13. Penggunaan Bahasa
Inklusif: ● Gunakan bahasa yang tidak bias gender dalam
komunikasi sehari-hari di sekolah. 14.
Kegiatan dan Program Ekstrakurikuler: ● Pastikan semua
program dan kegiatan ekstrakurikuler terbuka untuk
semua gender dan tidak ada
pembatasan berdasarkan gender. 15. Pembagian Tugas
yang Adil: ● Bagikan tugas-tugas sekolah, seperti tugas kepemimpinan atau proyek kelompok, secara adil dan
tidak berdasarkan stereotip gender. 16. Sosialisasi dan Kampanye Kesadaran Gender: |
|
|
|
o Adakan kampanye atau hari kesadaran di sekolah untuk
mempromosikan |
|
|
|
kesetaraan gender. o Libatkan siswa
dalam kegiatan-kegiatan yang
mempromosikan pemahaman dan
penghargaan terhadap kesetaraan gender. 17. Kolaborasi dengan
Organisasi Bekerja sama
dengan organisasi yang
fokus pada isu kesetaraan gender
untuk mendapatkan sumber
daya dan dukungan tambahan. 18. Evaluasi Berkala: o Lakukan evaluasi berkala
terhadap kebijakan dan praktik kesetaraan gender di sekolah. o Umpan Balik
dari Siswa dan Staf:
memberikan kesempatan kepada
siswa dan staf
untuk memberikan umpan
balik mengenai implementasi kesetaraan gender di sekolah.
●
Edukasi
Orang Tua: o Adakan seminar atau workshop untuk
orang tua mengenai pentingnya kesetaraan gender
dan cara mendukungnya di rumah. ●
Dukungan
Komunitas: o Libatkan komunitas sekitar
dalam upaya mempromosikan kesetaraan gender dan
menciptakan lingkungan yang
mendukung bagi semua
siswa.
Dengan menggabungkan pendekatan-pendekatan ini,
sekolah dapat menciptakan lingkungan yang menghargai dan merayakan keberagaman, serta membekali peserta
didik dengan keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk
hidup harmonis dalam
masyarakat yang beragam. Diharapkan juga peserta
didik dapat mengembangkan sikap menghargai keberagaman, yang akan berguna bagi mereka di lingkungan sekolah
dan masyarakat luas |
11 |
Satuan pendidikan menyediakan lingkungan belajar yang inklusif untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik yang beragam |
- memiliki kebijakan dan/atau prosedur yang mengakomodasi lingkungan belajar yang inklusif bagi berbagai kebutuhan belajar peserta didik |
Cara sekolah KAMI dalam menyediakan lingkungan belajar yang inklusif untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam,
antara lain Link : https://drive.google.com/drive/folders/1udm-VhWBkqeyzX6b-O6y1I4H-z8v7-Bu?usp=sharing 1.
Menyusun Kebijakan Inklusif
∙
Kebijakan dan Peraturan: Kembangkan kebijakan inklusi
yang jelas dan
terintegrasi dalam |
|
|
- melaksanakan program bagi pendidik, orang tua/wali,
dan peserta didik untuk mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam |
peraturan sekolah, mencakup semua aspek
pendidikan termasuk kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian. ∙
Pendidikan dan Pelatihan: Berikan pelatihan reguler
kepada guru dan staf tentang inklusi, keberagaman, dan
cara mendukung siswa
dengan berbagai kebutuhan.
2.
Desain Kurikulum yang Fleksibel
∙
Adaptasi Kurikulum: Sesuaikan kurikulum untuk mencakup berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa, misalnya dengan menyediakan
materi tambahan atau alternatif untuk topik yang sulit. ∙ Pembelajaran Berbasis Proyek: Gunakan metode pembelajaran
berbasis proyek yang memungkinkan siswa
bekerja dalam kelompok dengan berbagai keterampilan dan latar belakang.
3.
Metode Pengajaran yang Variatif
∙
Strategi Pengajaran Beragam: Terapkan berbagai strategi pengajaran seperti visual,
auditory, dan kinestetik untuk memenuhi berbagai gaya
belajar siswa. ∙
Pendekatan Diferensiasi: Sesuaikan pendekatan pengajaran untuk
memberikan dukungan tambahan bagi
siswa yang membutuhkan, termasuk memberikan instruksi tambahan atau
menggunakan alat bantu
belajar.
4.
Aksesibilitas dan Fasilitas
∙
Aksesibilitas Fisik: Pastikan fasilitas sekolah dapat diakses
oleh semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Ini termasuk akses
ke ruang kelas,
toilet, dan area
umum lainnya. ∙ Fasilitas Pendukung: Sediakan fasilitas tambahan seperti perangkat teknologi, alat bantu belajar, |
|
|
- melaksanakan kegiatan yang memfasilitasi pembelajaran
untuk peserta didik dengan kebutuhan yang beragam |
dan ruang khusus untuk
siswa dengan kebutuhan khusus.
5.
Dukungan Kebutuhan Khusus
∙
Rencana Pendidikan Individual (IEP): Kembangkan dan implementasikan Rencana
Pendidikan Individual
(IEP) untuk siswa dengan kebutuhan khusus, berkolaborasi dengan spesialis dan orang
tua. ∙
Dukungan dan Intervensi: Sediakan layanan dukungan tambahan seperti konseling, terapi bicara, atau
layanan psikologis sesuai kebutuhan
siswa.
6.
Membangun Lingkungan yang Ramah dan Mendukung
∙
Budaya Inklusif: Ciptakan budaya sekolah yang
menghargai keberagaman dan mempromosikan inklusi melalui kegiatan sekolah dan
kebijakan anti-diskriminasi. |
|
|
|
∙
Pengembangan Karakter: Fokus pada pengembangan karakter dan empati melalui program pendidikan karakter yang mendorong sikap
saling menghargai dan bekerja sama.
7.
Partisipasi dan Keterlibatan Siswa
∙
Keterlibatan Siswa: Libatkan siswa dalam proses
perencanaan dan evaluasi kegiatan pembelajaran untuk
memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi. ∙
Forum Siswa: Bentuk forum siswa atau
kelompok diskusi untuk
mendengarkan masukan dan saran dari
siswa mengenai bagaimana mereka
merasa didukung di sekolah.
8.
Kolaborasi dengan
Orang Tua dan Komunitas
∙
Komunikasi dengan Orang
Tua: Jalin komunikasi yang terbuka dengan
orang tua tentang kebutuhan anak mereka
dan cara terbaik untuk mendukung mereka
di sekolah. ∙
Kemitraan Komunitas: Bekerja sama dengan organisasi komunitas, lembaga kesehatan, dan lembaga non-profit untuk menyediakan layanan tambahan bagi siswa
dengan kebutuhan khusus.
9.
Evaluasi dan Umpan Balik
∙
Pemantauan dan Evaluasi: Lakukan pemantauan dan evaluasi secara
berkala terhadap efektivitas program inklusi
dan dukungan yang diberikan. ∙
Umpan Balik: Kumpulkan umpan balik dari siswa, orang tua, dan
guru untuk mengetahui area yang perlu diperbaiki dan memastikan bahwa kebutuhan
belajar siswa terpenuhi
dengan baik.
10. Pengembangan Profesional Staf
∙
Pelatihan Inklusif: Berikan pelatihan tentang pengajaran inklusif dan keberagaman kepada seluruh staf sekolah untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mendukung siswa yang beragam. ∙ Sumber Daya:
Sediakan sumber daya
dan bahan ajar
yang mendukung praktik inklusif di kelas. |
12 |
Satuan pendidikan mewujudkan iklim lingkungan belajar yang aman secara psikis
bagi peserta didik, pendidik, |
- melaksanakan kebijakan dan program untuk mencegah dan menangani perundungan dan |
Dalam rangka mewujudkan iklim lingkungan belajar
yang aman secara psikis
bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru antara
lain : 1.
Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat 2. Menciptakan suasana
rileks di kelas 3. Memotivasi siswa |
|
dan tenaga kependidikan |
kekerasan lainnya |
4. Menggunakan ice breaking di sela pembelajaran |
- memiliki pendidik dan |
|
|
tenaga kependidikan yang memahami tata laksana
penanganan perundungan dan kekerasan lainnya |
5. Menggunaakan metode
pembelajaran yang variatif Jelaskan strategi, proses, dan hasil yang
dapat menjadi bukti
bahwa sekolah anda
sudah menerapkan pembelajaran dengan kualitas tersebut. 1. Menyiapkan RPP
berdiferensiasi 2. Menyiapkan Lembar
Kerja Peserta Didik 3. Program Remedial danPengayaan 4. Menggunakan sumber belajar yang bervariasi sesuai
dengan kebutuhan(kesiapan, minat
dan profil belajar peserta
didik) 5. Memfasilitasi pembelajaran di dalam dan
diluar kelas
Link
: https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing
|
- melibatkan orangtua/wali dalam pencegahan dan penanganan perundungan dan kekerasan lainnya |
|||
13 |
Satuan pendidikan memastikan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan |
- memiliki/menggunak a n bangunan
dengan kondisi baik (tidak rusak sedang
dan/atau rusak berat) |
Cara sekolah
KAMI memastikan keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan Link : https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing 1.
Pengembangan Kebijakan Keselamatan ∙
Kebijakan Keselamatan: Kembangkan kebijakan keselamatan yang
mencakup semua aspek,
termasuk kesehatan,
keamanan fisik, dan perlindungan mental. ∙
Pembaruan Berkala: Tinjau dan perbarui kebijakan secara berkala untuk
menyesuaikan dengan perkembangan terbaru dan peraturan yang
berlaku.
2.
Pelatihan dan
Pendidikan
∙
Pelatihan Keselamatan: Berikan pelatihan keselamatan secara
berkala kepada seluruh
staf, termasuk guru, tenaga kependidikan, dan petugas
keamanan. ∙
Pendidikan Keselamatan untuk
Siswa: Edukasikan siswa
tentang prosedur keselamatan, seperti apa yang
harus dilakukan dalam
keadaan darurat dan bagaimana mengidentifikasi bahaya. |
- melaksanakan prosedur keselamatan peserta
didik melalui pengawasan dan pemeliharaan terhadap sarana
dan prasarana |
|
|
- melaksanakan prosedur dan perlengkapan Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K) |
3.
Rencana Tanggap Darurat
∙
Rencana Darurat: Susun rencana tanggap darurat
yang mencakup prosedur untuk berbagai situasi, seperti kebakaran,
gempa bumi, bencana alam, atau ancaman keamanan. ∙
Latihan Rutin: Lakukan latihan tanggap darurat secara rutin untuk
memastikan bahwa semua
orang tahu apa yang harus
dilakukan dalam situasi darurat.
4.
Keamanan Fisik
∙
Keamanan Sekolah: Pasang sistem keamanan seperti kamera pengawas, kontrol
akses ke gedung, dan personel
keamanan jika diperlukan. |
- mempunyai dan melaksanakan prosedur mitigasi bencana
yang relevan dengan kondisi yang ada |
|
|
|
∙
Perawatan Fasilitas: Pastikan fasilitas sekolah dalam
kondisi baik dan
aman, termasuk perawatan rutin untuk sistem listrik, plumbing, dan struktur bangunan.
5.
Pencegahan Kekerasan dan Bullying
∙
Program Anti-Bullying: Implementasikan program anti-bullying untuk mencegah kekerasan dan perlakuan tidak adil di lingkungan sekolah. ∙
Sistem Pelaporan: Sediakan sistem pelaporan yang aman dan anonim bagi
siswa dan staf untuk melaporkan perilaku kekerasan atau
pelanggaran.
6.
Kesehatan dan
Kebersihan
∙
Protokol Kesehatan: Terapkan protokol kesehatan untuk
mencegah penyebaran penyakit, seperti pembersihan dan
disinfeksi rutin, serta
menyediakan fasilitas cuci tangan. ∙
Perawatan Medis: Sediakan akses ke perawatan medis dan pertolongan pertama di sekolah. Latih staf untuk menangani situasi medis darurat.
7.
Pencegahan Kecelakaan
∙
Peraturan dan Panduan: Tetapkan peraturan dan panduan keselamatan untuk kegiatan sekolah, termasuk olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler. ∙
Inspeksi Rutin: Lakukan inspeksi rutin terhadap area sekolah untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki potensi bahaya, seperti permukaan licin atau
peralatan yang rusak.
8.
Keterlibatan Komunitas dan Orang Tua
∙
Kemitraan dengan Orang
Tua: Libatkan orang
tua dalam upaya
keselamatan dengan menginformasikan mereka
tentang kebijakan dan prosedur keselamatan sekolah. ∙
Kerjasama dengan Komunitas: Jalin kerjasama dengan lembaga
keamanan lokal, layanan kesehatan, dan
organisasi masyarakat untuk
mendapatkan dukungan tambahan dalam menangani situasi darurat.
9.
Sistem Pelaporan dan Penanganan
∙
Sistem Pelaporan: Buat sistem pelaporan untuk
mengidentifikasi dan menangani masalah keselamatan dengan cepat. ∙
Tindakan Perbaikan: Tindak lanjuti laporan masalah
keselamatan dengan tindakan perbaikan yang |
|
|
|
tepat dan pantau efektivitasnya. |
|
|
|
10. Pemantauan dan Evaluasi
∙
Audit Keselamatan: Lakukan audit keselamatan secara
berkala untuk menilai efektivitas kebijakan dan
prosedur keselamatan. ∙
Umpan Balik: Kumpulkan umpan balik dari
siswa, staf, dan orang tua untuk mengetahui area yang perlu
ditingkatkan dalam hal keselamatan.
11. Kesehatan Mental dan Dukungan Emosional
∙
Program Dukungan: Sediakan program dukungan kesehatan mental untuk membantu siswa dan staf
dalam menghadapi stres atau masalah emosional. ∙
Konseling: Tawarkan layanan konseling dan dukungan psikologis untuk menangani masalah kesehatan mental
yang mungkin memengaruhi keselamatan dan kesejahteraan. |
14 |
Satuan pendidikan menjamin lingkungan yang sehat dan memiliki/melaksanak an program yang membangun kesehatan fisik dan mental pada peserta didik,
pendidik, dan tenaga kependidikan |
- melaksanakan program untuk menjaga kebugaran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan |
Cara Maadrasah KAMI menjamin
lingkungan yang sehat dan memiliki/melaksanakan program
yang membangun kesehatan fisik dan mental
pada peserta didik,
pendidik, dan tenaga
kependidikan Link : https://drive.google.com/drive/folders/1uVwd98RrS9C2OsVLyNeWfEwZFez2StnF?usp=sharing 1.
Kebijakan dan Protokol Kesehatan
∙
Kebijakan Kesehatan: Kembangkan kebijakan kesehatan yang mencakup
pencegahan penyakit, kebersihan, dan
dukungan kesehatan mental. Pastikan kebijakan ini
diterapkan dan dipahami oleh semua
anggota sekolah. ∙
Protokol Kesehatan: Implementasikan protokol kesehatan seperti pembersihan dan disinfeksi rutin,
pemantauan suhu, dan
langkah-langkah pencegahan penyakit menular.
2.
Program Kesehatan Fisik
∙
Kurikulum Pendidikan Jasmani: Integrasikan pendidikan jasmani yang berkualitas ke dalam kurikulum untuk mengajarkan pentingnya aktivitas fisik dan
gaya hidup sehat. ∙
Fasilitas Olahraga: Sediakan fasilitas olahraga yang
memadai dan aman untuk kegiatan olahraga dan aktivitas fisik lainnya. ∙
Aktivitas Ekstrakurikuler: Tawarkan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung kesehatan fisik, |
- menyediakan layanan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau terhubung dengan fasilitas
kesehatan terdekat |
|
|
- mendorong tersedianya pilihan makanan di lingkungan dan sekitar satuan
pendidikan yang tidak mengandung pemanis
buatan, gula, dan sodium berlebihan, zat pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman |
seperti klub olahraga, yoga,
atau dansa.
3. Dukungan Kesehatan Mental |
|
|
- melaksanakan program untuk membangun kesadaran tentang
kesehatan mental pada
peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan |
∙
Program Kesehatan Mental:
Implementasikan program kesehatan mental yang mencakup pendidikan tentang stres, manajemen emosi, dan keterampilan
sosial. ∙
Layanan Konseling: Sediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi siswa, pendidik, dan tenaga
kependidikan. Pastikan bahwa mereka memiliki akses ke konselor atau psikolog
sekolah. ∙ Pelatihan Kesehatan Mental: Berikan
pelatihan kepada staf tentang cara mendukung kesehatan mental siswa dan
menangani masalah yang mungkin muncul.
4.
Kesehatan dan Nutrisi
∙
Makanan Sehat: Sediakan pilihan makanan sehat
di kantin sekolah atau melalui program
makan siang yang mendukung
nutrisi seimbang. ∙
Edukasi Nutrisi: Edukasikan siswa dan staf
tentang pentingnya pola
makan sehat dan cara membuat pilihan makanan yang baik.
5.
Kebersihan dan Lingkungan Fisik
∙
Kebersihan Sekolah: Pastikan kebersihan fasilitas sekolah
dengan jadwal pembersihan rutin dan pemeliharaan area umum, termasuk toilet dan ruang kelas. ∙
Ventilasi dan Pencahayaan: Pastikan ventilasi dan pencahayaan yang
baik di ruang
kelas dan area
lain untuk menciptakan
lingkungan belajar yang nyaman dan sehat. |
- memberi kesempatan untuk kebutuhan istirahat dan
bergerak aktif bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan |
|
|
- melaksanakan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan
pencegahan adiksi |
6.
Pencegahan dan Penanganan Kesehatan
∙
Vaksinasi dan Pemeriksaan: Dorong vaksinasi dan
pemeriksaan kesehatan rutin
untuk mencegah penyebaran penyakit menular. ∙
Pertolongan Pertama: Sediakan fasilitas dan pelatihan pertolongan pertama di sekolah untuk
menangani kecelakaan atau masalah kesehatan yang mendesak.
7.
Kesejahteraan Emosional dan Sosial
∙
Kegiatan Sosial: Selenggarakan kegiatan sosial dan acara yang
mendukung kesejahteraan emosional dan
memperkuat hubungan sosial
di antara siswa,
pendidik, dan tenaga
kependidikan. ∙ Mendukung Keberagaman: Ciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung keberagaman untuk memastikan semua anggota merasa diterima dan dihargai.
8.
Partisipasi dan Keterlibatan
∙
Keterlibatan Siswa dan
Staf: Libatkan siswa
dan staf dalam
merancang dan mengevaluasi program |
|
|
|
kesehatan untuk
memastikan bahwa mereka
sesuai dengan kebutuhan mereka. ∙
Komite Kesehatan: Bentuk komite kesehatan di sekolah yang terdiri dari
perwakilan siswa, orang
tua, dan staf untuk mengawasi dan merencanakan
inisiatif kesehatan.
9.
Pemantauan dan Evaluasi
∙
Evaluasi Program: Lakukan evaluasi berkala terhadap program kesehatan untuk
menilai efektivitasnya dan melakukan perbaikan yang diperlukan. ∙
Umpan Balik: Kumpulkan umpan balik dari siswa, staf,
dan orang tua untuk menilai
kepuasan dan dampak
program kesehatan.
10. Pendidikan dan Kesadaran
∙
Kampanye Kesadaran: Selenggarakan kampanye kesadaran tentang pentingnya kesehatan fisik dan
mental melalui seminar, workshop, dan materi edukasi. ∙
Edukasi Berkelanjutan: Berikan informasi dan edukasi
berkelanjutan mengenai kesehatan melalui berbagai saluran komunikasi di sekolah. |
KOMPONEN 1 BUTIR 1 –
4 . https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
BUTIR 1
BUTIR 5 https://drive.google.com/drive/folders/10kfI4aQrvwe7x56Sfm16TPEiRvFOep9-?usp=sharing
BUTIR 6 https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
BUTIR 7 https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
BUTIR 8 https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
BUTIR 9 https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
BUTIR 10
https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing
BUTIR 11
https://drive.google.com/drive/folders/1udm-VhWBkqeyzX6b-O6y1I4H-z8v7-Bu?usp=sharing
BUTIR 12
https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing
BUTIR 13
https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing
BUTIR 14
https://drive.google.com/drive/folders/1uVwd98RrS9C2OsVLyNeWfEwZFez2StnF?usp=sharing
KOMPONEN 1 BUTIR 1 – 4
. https://drive.google.com/drive/folders/1f-I7WWx5olt6V9nhA_s7UsccbEgUZlOX?usp=sharing
BUTIR 5 https://drive.google.com/drive/folders/10kfI4aQrvwe7x56Sfm16TPEiRvFOep9-?usp=sharing
BUTIR 6 https://drive.google.com/drive/folders/1zUdIt-Dt1EgtquSPxVN_qfA6fCAaO3Qf?usp=sharing
BUTIR 7 https://drive.google.com/drive/folders/103SCNs7IPlWcJn63WurnUFpY0COAnWov?usp=sharing
BUTIR 8 https://drive.google.com/drive/folders/1c1d_I4PytPQjHxNfxjEIMRxorJlHercZ?usp=sharing
BUTIR 9 https://drive.google.com/drive/folders/1HknKjzOUkW5rFJbari6cSxsEDZI2mPiZ?usp=sharing
BUTIR 10
https://drive.google.com/drive/folders/1tMtI1xDU8JPRZb3pkVP39l2sryMISRgm?usp=sharing
BUTIR 11
https://drive.google.com/drive/folders/1udm-VhWBkqeyzX6b-O6y1I4H-z8v7-Bu?usp=sharing
BUTIR 12
https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing
BUTIR 13
https://drive.google.com/drive/folders/1yBJDlJrSqb5mdXTx2xJwK33BYCZ1X4R8?usp=sharing
BUTIR 14
https://drive.google.com/drive/folders/1uVwd98RrS9C2OsVLyNeWfEwZFez2StnF?usp=sharing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar